Polisi Ringkus Dua Warga Negara Tiongkok Pelaku Hipnotis di Batam

beritapenipuan.id –  Polresta Barelang berhasil menangkap dua warga negara Tiongkok yang tergabung dalam sindikat penipuan dengan modus hipnotis di Batam, Kepulauan Riau. Mereka beraksi dengan berpura-pura sebagai pendoa yang mampu menyembuhkan penyakit berbahaya. Para pelaku meyakinkan korban untuk menyerahkan uang dan barang berharga sebagai bagian dari ritual penyembuhan. Setelah korban menyerahkan harta bendanya, pelaku menukarnya dengan botol air mineral dan surat doa. Dalam beberapa hari, sindikat ini berhasil menggasak uang hingga ratusan juta rupiah dari para korban.

Peran WNA Tiongkok dalam Aksi Penipuan

Dua warga negara Tiongkok, CS dan WZ, berperan sebagai pendoa dalam aksi penipuan ini. Mereka didampingi oleh empat warga Batam yang bertugas sebagai penterjemah dan sopir. Para pelaku mencari korban dengan berpura-pura ingin mendoakan mereka, lalu menggunakan bahasa Mandarin untuk menghipnotis korban. Setelah korban linglung, pelaku meminta mereka untuk menyerahkan uang dan barang berharga sebagai bagian dari ritual penyembuhan.

Kerugian yang Ditimbulkan dan Tindak Lanjut Polisi

Total kerugian yang ditimbulkan akibat aksi penipuan ini mencapai sekitar Rp120 juta. Polresta Barelang menangkap para pelaku saat mereka kembali beraksi di Kabupaten Bintan. Kini, kedua pelaku sedang menjalani proses hukum atas perbuatannya. Kasus ini menambah daftar panjang penipuan yang terjadi di Batam, di mana sebelumnya juga telah terjadi kasus penipuan oleh warga negara asing yang mengaku menawarkan investasi menggiurkan namun akhirnya merugikan banyak warga.

Kasus penipuan dengan modus hipnotis ini menjadi peringatan bagi masyarakat untuk selalu berhati-hati dan waspada terhadap tawaran-tawaran yang tidak jelas asal-usulnya, terutama yang melibatkan uang muka atau pembayaran di muka. Sebelum melakukan transaksi, pastikan untuk memverifikasi keaslian informasi melalui perangkat desa atau instansi terkait. Dengan kewaspadaan dan kerjasama antara masyarakat dan aparat keamanan, diharapkan kasus-kasus penipuan serupa dapat diminimalisir di masa mendatang.