Empat Napi di Lampung Diciduk Terkait Penipuan Asmara Online

beritapenipuan.id –  Polda Lampung berhasil mengungkap dua kasus penipuan asmara daring (love scamming) yang melibatkan empat narapidana. Para tersangka yakni Revan Dian Pratama dari Rutan Kota Metro, serta M. Nurullah Yudisen, Samsudin, dan Rizki Sanjaya dari Lapas Kotabumi, Lampung Utara. Mereka menggunakan identitas palsu sebagai anggota Polri yang diambil dari foto anggota polisi di internet untuk menipu korban.

Modus Operandi: Pemerasan Lewat Video Call

Kombes Dery Agung Wijaya, Direktur Ditreskrimsus Polda Lampung, menjelaskan bahwa pelaku berinteraksi dengan korban melalui platform daring, menjalin hubungan asmara, lalu melakukan panggilan video call seksual yang direkam. Rekaman ini digunakan untuk memeras korban dengan ancaman akan disebarkan jika tidak membayar sejumlah uang. Kasus ini terungkap melalui patroli siber yang dilakukan Polda Lampung.

Barang Bukti yang Diamankan

Polisi berhasil menyita sejumlah barang bukti dari para tersangka, termasuk handphone, baju kaos bertuliskan “Jatanras” (Jajaran Tindak Pidana Kekerasan), dan kartu ATM. Barang bukti tersebut menjadi kunci dalam penyidikan lebih lanjut dan memperkuat dugaan keterlibatan para napi dalam penipuan daring.

Penanganan Hukum dan Koordinasi dengan Lapas

Karena pelaku merupakan narapidana, Polda Lampung berkoordinasi dengan Kanwil Ditjenpas untuk memastikan proses hukum berjalan sesuai prosedur. Pihak berwenang juga berencana mengevaluasi sistem pengawasan di lembaga pemasyarakatan agar kasus serupa tidak terulang di masa mendatang.

Imbauan untuk Warga

Polda Lampung mengingatkan masyarakat agar berhati-hati dalam berinteraksi di dunia maya, terutama dengan orang yang tidak dikenal. Hindari berbagi data pribadi dan melakukan panggilan video dengan individu asing. Jika menjadi korban atau mengetahui kasus serupa, segera laporkan ke pihak berwenang.

Kasus ini menjadi peringatan penting bahwa kewaspadaan di dunia digital sangat krusial. Dengan meningkatnya penipuan daring, kesadaran dan kehati-hatian menjadi kunci utama melindungi diri dari kerugian.