Dinner Tipu-Tipu dari Aplikasi Kencan: Pria Tinggalkan Tagihan Rp168 Juta

beritapenipuan.id – Seorang pria asal Hong Kong, berinisial Wong (29), kini berstatus tersangka setelah nekat menghilang dari restoran mewah, meninggalkan tagihan makan seharga Rp168 juta. Ia berkenalan dengan korbannya melalui aplikasi kencan dan membangun komunikasi lewat Telegram. Saat pertemuan berlangsung, Wong mengaku sebagai pengacara, menambah citra meyakinkan yang menjerat hati perempuan tersebut.

Strategi Modus: Identitas Palsu dan Rasa Percaya yang Dimanfaatkan

Dalam pertemuan tanggal 29 Agustus, mereka memesan santapan mewah, termasuk sebotol champagne eksklusif Krug Clos d’Ambonnay. Wong tampil meyakinkan dengan mengenakan pakaian rapi. Namun setelah tagihan muncul, ia tiba-tiba lenyap tanpa membayar. Wanita tersebut segera melaporkan peristiwa itu ke polisi setempat.

Polisi mengambil langkah cepat dengan menyita pakaian yang diduga dipakai Wong saat aksi penipuan. Pasca laporan, Wong ditahan untuk menjalani pemeriksaan intensif. Ia diduga sengaja mengulang modus serupa terhadap korban lain yang ia temui melalui aplikasi kencan.

Aplikasi Kencan: Tempat Potensi Risiko yang Semakin Deras

Kasus ini menggarisbawahi bahaya potensial dari menjalin hubungan melalui aplikasi kencan. Korban sering terjebak oleh citra glamor yang dibangun pelaku. Kini polisi juga tengah menyelidiki kemungkinan keberadaan jaringan pelaku serupa, serta menganalisis jejak digital untuk menemukan pola modus penipuan ini.

Korban sendiri berharap agar proses hukum berjalan adil dan pelaku mendapat hukuman yang memberi efek jera. Ia menyampaikan ke khawatirannya terhadap semakin maraknya kasus penipuan berdasarkan kedekatan secara daring.

Waspada saat Berkenalan Online: Verifikasikan Identitas dengan Tegas

Kasus ini memberi pelajaran penting: jangan mudah terbawa pesona lewat foto profil atau profesi yang diklaim di platform kencan. Hindari bertemu di restoran mewah jika belum yakin terhadap identitas lawan bicara. Selalu lakukan panggilan video sebelum memutuskan pertemuan langsung. Pilih lokasi netral dan umum jika melakukan pertemuan pertama. Jika terjadi hal mencurigakan, segera catat detail, buat laporan, dan beralih ke polisi—jangan biarkan korban berganti lagi.