Aksi Begal Berkedok Penagih Utang Marak di Kelapa Gading, Polisi Beberkan Modusnya Cahaya Cinta, October 2, 2025October 9, 2025 beritapenipuan.id – Fenomena kejahatan dengan cara baru muncul di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara. Pelaku begal kini menyamar sebagai petugas penagih utang (debt collector) untuk mengelabui korbannya. Dengan dalih melakukan penagihan, mereka mendekati target secara persuasif sebelum akhirnya melakukan tindakan perampasan disertai ancaman. Modus ini tergolong licik karena memanfaatkan tampilan profesional untuk menurunkan kewaspadaan korban. Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara, Kompol Benny Rustanto, menjelaskan bahwa kasus ini terungkap pada akhir September 2025. Para pelaku sengaja mencari korban yang memiliki catatan utang atau cicilan agar tipu muslihat mereka tampak masuk akal. Setelah menciptakan kesan bahwa korban memiliki tunggakan, pelaku mulai melakukan ancaman, kekerasan, hingga merampas kendaraan dan barang berharga. Menurut Benny, pendekatan pelaku yang menyerupai prosedur penagihan resmi membuat korban tidak menaruh curiga. Mereka bahkan percaya bahwa pelaku benar-benar bekerja untuk lembaga pembiayaan. Setelah mendapatkan kepercayaan, barulah pelaku menjalankan aksi kekerasan di lokasi yang sudah dipersiapkan. Kronologi dan Pola Aksi Pelaku Salah satu kejadian yang ditangani polisi memperlihatkan bagaimana pelaku mendatangi korban di tempat umum dengan mengaku sebagai penagih utang resmi. Mereka meminta data pribadi korban untuk “verifikasi” dan kemudian mengajaknya ke tempat yang lebih sepi. Di lokasi itulah pelaku melakukan tindakan kekerasan serta memaksa korban menyerahkan motornya. Polisi berhasil menangkap satu orang tersangka, sementara dua lainnya masih dalam pengejaran. Dari hasil penyelidikan, disita barang bukti berupa kendaraan hasil rampasan serta alat komunikasi yang digunakan saat beraksi. Polisi kini tengah menelusuri apakah kelompok ini juga beroperasi di wilayah lain dengan modus serupa. Dalam pemeriksaan, salah satu pelaku mengakui bahwa mereka memilih menyamar sebagai penagih utang karena lebih mudah diterima oleh calon korban. Dengan mengaku dari lembaga keuangan, mereka dapat mendekati orang yang memiliki riwayat utang tanpa menimbulkan kecurigaan. Langkah Kepolisian dan Imbauan untuk Warga Sebagai bentuk respons cepat, Polres Metro Jakarta Utara memperketat patroli di wilayah rawan begal. Pihak kepolisian juga melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar lebih berhati-hati terhadap siapa pun yang mengaku sebagai debt collector tanpa identitas resmi. Kompol Benny menegaskan bahwa setiap petugas penagihan yang sah wajib menunjukkan surat tugas, kartu identitas resmi, dan bukti legalitas perusahaan. Masyarakat diimbau untuk tidak melayani permintaan penagihan di tempat umum tanpa konfirmasi langsung ke lembaga keuangan terkait. Bila menemukan tindakan mencurigakan, segera hubungi polisi. Selain itu, polisi juga bekerja sama dengan perusahaan pembiayaan untuk menyusun daftar penagih resmi agar masyarakat mudah melakukan verifikasi. Upaya ini diharapkan dapat mencegah penipu memanfaatkan nama lembaga keuangan demi melancarkan kejahatan. Ancaman Baru di Tengah Masyarakat Urban Kasus ini menjadi peringatan bahwa kejahatan di kota besar semakin berkembang dan canggih. Para pelaku kini menggunakan pendekatan yang tampak sah untuk menembus kewaspadaan masyarakat. Mereka menargetkan individu dengan kewajiban finansial karena dianggap mudah dipengaruhi dan takut menghadapi masalah hukum. Jika modus ini terus berulang, kepercayaan publik terhadap lembaga keuangan dan petugas penagih utang resmi bisa tergerus. Karena itu, sinergi antara pihak kepolisian, lembaga keuangan, dan masyarakat menjadi sangat penting. Edukasi publik mengenai pola-pola kejahatan baru perlu diperkuat agar warga lebih siap menghadapi ancaman serupa. Dengan tindakan pencegahan yang proaktif dan koordinasi lintas lembaga, masyarakat diharapkan mampu menghindari jebakan begal berkedok penagih utang. Kejahatan mungkin semakin pintar, tetapi kewaspadaan publik harus jauh lebih cerdas. Business