Warga Tasikmalaya Nyaris Rugi gegara VC Dedi Mulyadi Palsu Cahaya Cinta, November 21, 2025 Meta Description Seorang pedagang bensin eceran di Tasikmalaya hampir tertipu video call palsu yang menyerupai Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi. Yati mulai curiga setelah diminta mentransfer uang administrasi. Berikut kronologi lengkap dan peringatan soal penipuan berbasis AI. Kata Kunci Frasa Utama penipuan VC dedi mulyadi palsu Slug URL (YOAST SEO) penipuan-vc-dedi-mulyadi-palsu-di-tasikmalaya Warga Tasikmalaya Hampir Tertipu Video Call Dedi Mulyadi Palsu Tasikmalaya – Seorang pedagang bensin eceran di Kota Tasikmalaya, Yati (44), hampir menjadi korban penipuan berkedok bantuan dari Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi. Yati nyaris percaya karena pelaku berhasil melakukan video call dengan menampilkan wajah yang sangat mirip Dedi. Untungnya, ia segera tersadar sebelum mengirimkan uang. Penipu Menghubungi Korban Lewat TikTok dan Berpura-pura Memberi Bantuan Yati menjelaskan bahwa penipuan itu berawal setelah ia selesai melakukan siaran langsung di aplikasi TikTok, Rabu (19/11/2025) siang. Tidak lama kemudian, sebuah akun bernama “kang Dedi Mulyadi” mengirim pesan kepadanya. Pelaku mengaku ingin memberikan bantuan senilai Rp50 juta. Untuk melanjutkan percakapan, Yati diminta memberikan nomor WhatsApp. Percakapan kemudian berlanjut melalui aplikasi tersebut. Pelaku Gunakan Voice Note dan Video Teller Bank untuk Meyakinkan Saat percakapan bergulir, pelaku mulai mengirimkan voice note. Suara yang terdengar mirip dengan suara Dedi Mulyadi, membuat Yati perlahan percaya. Selain itu, akun tersebut juga mengirim video teller bank yang tampak sedang menghitung uang, seolah-olah menunjukkan proses pencairan bantuan. Tidak berhenti di situ, pelaku mengajak Yati melakukan video call. Di layar ponsel Yati terlihat sosok yang sangat mirip Dedi Mulyadi, lengkap dengan iket putih yang biasa ia kenakan. Karena itulah Yati semakin yakin bahwa tawaran tersebut asli. Permintaan Transfer Rp500 Ribu Membuat Korban Mulai Curiga Namun kecurigaan muncul ketika pelaku meminta Yati mentransfer uang Rp500 ribu sebagai biaya administrasi. Yati merasa ada kejanggalan dan memutuskan meminta saran dari Kepler Sianturi, anggota DPRD Kota Tasikmalaya yang ia kenal. Kepler langsung menyarankan Yati untuk tidak mengirim uang karena permintaan tersebut sangat mengarah pada penipuan. Yati pun semakin yakin untuk tidak menuruti permintaan itu, terlebih ia memang tidak memiliki uang untuk dikirim. Pelaku Diduga Gunakan Teknologi AI untuk Memalsukan Suara dan Wajah Kepler menegaskan bahwa pelaku kemungkinan besar memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk meniru suara, wajah, dan gestur tokoh publik. Ia memperingatkan bahwa teknik penipuan seperti ini semakin canggih dan mudah mengecoh masyarakat awam. detikJabar sempat mendengarkan voice note yang diterima Yati. Pada sekilas, suara itu terdengar sangat mirip Dedi Mulyadi, tetapi ketika volumenya diperbesar, terdengar distorsi yang menunjukkan suara tersebut tidak natural, mirip suara robot. Video yang dikirimkan pelaku juga diduga merupakan potongan video lain yang kemudian dimanipulasi. Pada panggilan video, Yati mengaku tidak sempat mengambil tangkapan layar karena durasi panggilan sangat singkat, hanya sekitar 9 detik. Kasus Tak Dilaporkan karena Tidak Ada Kerugian, tetapi Jadi Peringatan Penting Yati akhirnya tidak melaporkan kasus tersebut ke polisi karena ia tidak mengalami kerugian materiil. Namun menurut Kepler, kejadian ini menjadi pengingat penting bagi masyarakat agar lebih berhati-hati. Ia menegaskan bahwa pelaku penipuan kini dapat memanfaatkan teknologi AI untuk menyaru sebagai siapa pun. Kepler mengimbau masyarakat untuk selalu mencurigai permintaan uang yang mengatasnamakan pejabat, terutama jika dimulai dari kontak media sosial. Business