Pemerintah Cegah Kerugian Publik Rp4,6 Triliun Lewat Indonesia Anti-Scam Centre Cahaya Cinta, August 21, 2025September 6, 2025 Pemerintah Cegah Kerugian Publik Rp4,6 Triliun Lewat Indonesia Anti-Scam Centre beritapenipuan.id – Pemerintah memperkuat benteng keamanan digital dengan meluncurkan Indonesia Anti-Scam Centre (IASC). Lembaga ini berfungsi sebagai pusat edukasi, pengaduan, dan penanganan kasus penipuan online di tingkat nasional. Sejak awal beroperasi, tim IASC langsung bekerja cepat. Mereka menerima 225.000 laporan masyarakat yang menjadi korban atau hampir menjadi korban scam digital. Dari laporan itu, tim menindak tegas dengan memblokir 71.000 rekening bank yang terindikasi melakukan penipuan. Langkah tersebut menyelamatkan dana masyarakat senilai Rp349,3 miliar dan menutup potensi kerugian hingga Rp4,6 triliun. Kolaborasi Pemerintah dan Industri Jadi Pilar Keberhasilan Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, menegaskan bahwa pemerintah tidak bisa berjalan sendiri. Ia mengajak industri fintech, perbankan, hingga media untuk bergandeng tangan memberantas scam. Fintech dan bank dapat memperketat sistem deteksi transaksi mencurigakan. Media bisa menyebarkan informasi tentang modus penipuan terbaru agar masyarakat lebih waspada. Komdigi juga menutup akses terhadap situs, aplikasi, dan konten digital yang memfasilitasi scam. Meutya menekankan pentingnya peran publik, karena tanpa laporan masyarakat, ribuan kasus bisa lolos dari pantauan. IASC Buka Jalur Aduan Cepat dan Terintegrasi Masyarakat yang terkena tipu langsung bisa melapor ke IASC melalui platform resmi. Tim tidak membiarkan laporan berhenti di meja administrasi. Mereka merespons dengan cepat sesuai arahan Presiden. Mekanisme ini menciptakan kepercayaan baru di kalangan warga, karena setiap laporan benar-benar ditindaklanjuti. Semakin banyak orang melapor, semakin kuat sistem peringatan dini untuk mencegah scam digital meluas. Dana Publik Selamat, Ancaman Scam Berkurang Upaya pemerintah menghasilkan dampak nyata. Potensi kerugian hingga Rp4,6 triliun berhasil tertangkal. Dana publik yang terselamatkan dapat dialokasikan kembali ke sektor penting seperti pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur. Pemerintah bukan hanya menjaga aset, tetapi juga meningkatkan rasa aman masyarakat saat bertransaksi digital. Pelapor ikut merasakan manfaat langsung karena perlindungan hukum berjalan lebih cepat. Kesadaran Masyarakat Jadi Benteng Pertama IASC membuktikan bahwa keamanan digital tidak hanya bergantung pada teknologi, tetapi juga pada kesadaran kolektif. Pemerintah mengedukasi warga agar tidak mudah tergiur iming-iming investasi palsu atau penawaran hadiah online. Dengan informasi yang cukup, masyarakat bisa menolak jebakan scam sejak awal. Langkah ini bukan hanya melindungi individu, tetapi juga menjaga stabilitas ekonomi digital Indonesia secara keseluruhan. Business blokir rekening penipuedukasi anti-scam nasionalIASC cegah penipuan digitalIndonesia Anti-Scam Centrekeamanan transaksi digital Indonesiakerja sama pemerintah dan fintechkerugian publik akibat scampelaporan penipuan onlinepencegahan kerugian digitalpusat aduan penipuan digital