Modus Penipuan Berkedok Tentara: Pelaku Tipu Penjual Makanan dengan Pesanan Fiktif Cahaya Cinta, September 18, 2025September 24, 2025 beritapenipuan.id – Seorang pria di Singapura berhasil menipu sejumlah pelaku usaha kuliner dengan mengaku sebagai anggota militer. Ia memesan makanan dalam jumlah besar, namun tidak pernah mengambilnya, meninggalkan para pemilik usaha dengan kerugian signifikan. Modus Operandi: Pesanan Massal Fiktif Pada 13 September 2025, seorang pria bernama Gordon menghubungi Breaditation Bakery, sebuah toko roti di Desker Road, Singapura. Ia mengaku sebagai perwira dari Singapore Armed Forces (SAF) yang bertugas di Bedok Camp. Gordon memesan puluhan paket roti dan pastry untuk keperluan acara militer. Namun, saat waktu pengambilan tiba, Gordon tidak muncul dan tidak dapat dihubungi. Pemilik toko roti tersebut mencoba menghubunginya melalui telepon, tetapi tidak ada respons. Setelah menunggu beberapa waktu, mereka memutuskan untuk menjual kembali makanan yang telah disiapkan. Kerugian yang Diderita Pelaku UMKM Selain Breaditation Bakery, beberapa pelaku usaha kuliner lainnya di Singapura juga menjadi korban penipuan serupa. Mereka mengalami kerugian besar akibat pesanan fiktif yang dilakukan oleh pria yang mengaku sebagai anggota militer. Beberapa pemilik usaha bahkan harus menanggung kerugian hingga ribuan dolar Singapura. Modus penipuan ini menunjukkan bahwa pelaku tidak hanya menargetkan individu, tetapi juga usaha kecil dan menengah (UMKM) yang rentan terhadap penipuan semacam ini. Para pelaku usaha harus lebih berhati-hati dan waspada terhadap pesanan dalam jumlah besar yang tidak biasa. Langkah Antisipasi bagi Pelaku UMKM Para pelaku usaha kuliner disarankan untuk melakukan verifikasi lebih lanjut terhadap pesanan yang mencurigakan. Mereka dapat meminta bukti identitas resmi dari pelanggan, seperti kartu identitas atau surat tugas resmi, terutama jika pesanan dilakukan dalam jumlah besar. Selain itu, penting bagi pelaku usaha untuk membangun komunikasi yang baik dengan pelanggan dan menjaga catatan transaksi yang rapi. Hal ini dapat membantu dalam mengidentifikasi dan mengatasi potensi penipuan sejak dini. Kasus ini menjadi pelajaran berharga bagi pelaku UMKM untuk selalu berhati-hati dan waspada terhadap modus penipuan yang semakin beragam. Dengan langkah-langkah antisipasi yang tepat, diharapkan kejadian serupa dapat diminimalisir di masa mendatang. Business modus penipuan makananpenipu mengaku tentarapenipuan pesanan massalpenipuan UMKM kulinerpenipuan usaha kecilpesanan fiktif SingapuraSAF palsuUMKM ditipu
beritapenipuan.id – Seorang pria di Singapura berhasil menipu sejumlah pelaku usaha kuliner dengan mengaku sebagai anggota militer. Ia memesan makanan dalam jumlah besar, namun tidak pernah mengambilnya, meninggalkan para pemilik usaha dengan kerugian signifikan. Modus Operandi: Pesanan Massal Fiktif Pada 13 September 2025, seorang pria bernama Gordon menghubungi Breaditation Bakery, sebuah toko roti di Desker Road, Singapura. Ia mengaku sebagai perwira dari Singapore Armed Forces (SAF) yang bertugas di Bedok Camp. Gordon memesan puluhan paket roti dan pastry untuk keperluan acara militer. Namun, saat waktu pengambilan tiba, Gordon tidak muncul dan tidak dapat dihubungi. Pemilik toko roti tersebut mencoba menghubunginya melalui telepon, tetapi tidak ada respons. Setelah menunggu beberapa waktu, mereka memutuskan untuk menjual kembali makanan yang telah disiapkan. Kerugian yang Diderita Pelaku UMKM Selain Breaditation Bakery, beberapa pelaku usaha kuliner lainnya di Singapura juga menjadi korban penipuan serupa. Mereka mengalami kerugian besar akibat pesanan fiktif yang dilakukan oleh pria yang mengaku sebagai anggota militer. Beberapa pemilik usaha bahkan harus menanggung kerugian hingga ribuan dolar Singapura. Modus penipuan ini menunjukkan bahwa pelaku tidak hanya menargetkan individu, tetapi juga usaha kecil dan menengah (UMKM) yang rentan terhadap penipuan semacam ini. Para pelaku usaha harus lebih berhati-hati dan waspada terhadap pesanan dalam jumlah besar yang tidak biasa. Langkah Antisipasi bagi Pelaku UMKM Para pelaku usaha kuliner disarankan untuk melakukan verifikasi lebih lanjut terhadap pesanan yang mencurigakan. Mereka dapat meminta bukti identitas resmi dari pelanggan, seperti kartu identitas atau surat tugas resmi, terutama jika pesanan dilakukan dalam jumlah besar. Selain itu, penting bagi pelaku usaha untuk membangun komunikasi yang baik dengan pelanggan dan menjaga catatan transaksi yang rapi. Hal ini dapat membantu dalam mengidentifikasi dan mengatasi potensi penipuan sejak dini. Kasus ini menjadi pelajaran berharga bagi pelaku UMKM untuk selalu berhati-hati dan waspada terhadap modus penipuan yang semakin beragam. Dengan langkah-langkah antisipasi yang tepat, diharapkan kejadian serupa dapat diminimalisir di masa mendatang.