Modus Baru Menjerat Ojol: Pesanan Fiktif di Minimarket Bikin Resah Cahaya Cinta, September 4, 2025September 10, 2025 Modus Baru Menjerat Ojol: Pesanan Fiktif di Minimarket Bikin Resah beritapenipuan.id – Seorang pengemudi ojek online hampir menjadi korban penipuan melalui pesanan fiktif di sebuah minimarket. Kasus ini kembali mengingatkan bahwa pelaku kriminal terus memanfaatkan celah transaksi digital. Awalnya, sang ojol menerima orderan seperti biasa. Namun, alih-alih diantar ke alamat konsumen, ia justru diminta melakukan pembelian barang-barang tertentu di minimarket. Instruksi itu tampak meyakinkan, lengkap dengan rincian produk dan jumlah pembayaran. Namun, kejanggalan mulai muncul saat pelanggan meminta pembelian menggunakan metode pembayaran tertentu yang menguntungkan pelaku. Untungnya, pengemudi segera menyadari potensi penipuan dan mengurungkan transaksi. Kronologi Percobaan Penipuan yang Hampir Sukses Kejadian berawal saat driver menerima orderan di aplikasi resmi. Pesanan mencantumkan minimarket sebagai lokasi tujuan. Setelah tiba, konsumen melalui pesan meminta pengemudi membeli barang tambahan. Rinciannya sangat detail, membuat orderan tampak nyata. Tak lama, pelanggan mengarahkan agar pembayaran dilakukan dengan metode digital melalui kode tertentu. Di titik inilah pengemudi mulai curiga. Sebab, pola serupa pernah beredar dalam berbagai kasus penipuan berbasis pesanan fiktif. Setelah dicek ulang, identitas pemesan tidak konsisten. Ia lalu membatalkan pembelian agar tidak merugi. Cara Kerja Modus Baru yang Menyasar Ojol Dalam skema ini, pelaku memanfaatkan kebutuhan harian dan keluwesan aplikasi transportasi online. Mereka membuat orderan dengan alamat sah, lalu mengarahkan driver melakukan transaksi tambahan di luar sistem. Biasanya, mereka mengincar pulsa, voucher game, atau produk digital lainnya yang mudah dijual kembali. Pembayaran dilakukan melalui instruksi kode tertentu, bukan saldo aplikasi resmi. Dengan begitu, uang yang masuk tidak tercatat dalam sistem, sehingga driver kehilangan kendali. Jika pengemudi lengah, saldo pribadinya bisa terkuras. Praktik seperti ini bukan kali pertama muncul. Sebelumnya, sudah banyak laporan penipuan bermodus pesanan fiktif dengan skema serupa. Polanya selalu sama: membuat order meyakinkan, lalu mengarahkan korban ke transaksi di luar platform. Upaya Pencegahan Agar Ojol Tidak Jadi Korban Pertama, pengemudi perlu lebih waspada ketika diarahkan membeli produk digital di luar aplikasi resmi. Transaksi semacam ini rawan penyalahgunaan. Kedua, selalu pastikan seluruh pembayaran dilakukan melalui sistem aplikasi, bukan lewat kode acak yang diberikan pelanggan. Ketiga, perusahaan transportasi online harus meningkatkan edukasi keamanan bagi mitra driver. Panduan teknis tentang modus penipuan terbaru penting untuk mengurangi risiko kerugian. Selain itu, fitur pelaporan cepat wajib diperkuat agar kasus bisa ditindak segera. Keempat, masyarakat yang memesan layanan harus menggunakan identitas jelas. Jika ditemukan kejanggalan, pengemudi berhak membatalkan order. Kejujuran kedua belah pihak akan menjaga ekosistem layanan tetap sehat. Fenomena ini menunjukkan pelaku kriminal tidak berhenti berinovasi. Setiap celah teknologi bisa mereka manfaatkan. Karena itu, kesadaran digital menjadi kunci utama agar mitra ojol maupun konsumen terhindar dari kerugian. Business cara cegah penipuan ojolkeamanan pengemudi ojolmodus penipuan ojolpenipuan pengemudi ojek onlinepesanan fiktif minimarketpesanan palsu ojol