Cholil Hasyim Nyaris Jadi Korban Penipuan Modus Klaim dari “Bupati Jombang” Cahaya Cinta, September 27, 2025October 1, 2025 beritapenipuan.id – 27 September 2025 — Cholil Hasyim mengungkap bahwa dirinya hampir menjadi korban penipuan berkedok nama pejabat daerah. Pelaku mengaku sebagai Bupati Jombang dan menghubungi Cholil lewat telepon. Pelaku meminta sejumlah uang untuk keperluan administratif dan program fiktif. Menurut Cholil, pelaku memulai pembicaraan dengan menyebutkan agenda resmi dalam pemerintahan Jombang. Pelaku juga menggunakan narasi urusan protokol daerah untuk meyakinkan bahwa permintaan dana itu legit. Cholil kemudian curiga atas sejumlah keanehan dalam bentuk komunikasi dan angka yang disebutkan. Tanda Peringatan yang Diabaikan Pelaku Beberapa poin mencurigakan muncul saat komunikasi berlangsung. Pertama, cara pelaku menyebut nama pejabat dan institusi tidak konsisten sesuai format resmi. Kedua, pelaku mendesak Cholil agar segera mentransfer dana tanpa dokumentasi terlindungi. Ketiga, pelaku tak mau memberikan nomor surat resmi atau referensi administrasi yang jelas. Cholil menyebut bahwa “saya sempat ditawari nomor surat dan program, tapi mereka tak bisa tunjuk dokumen valid” sebagai penguat keraguannya. Pernyataan itu menunjukkan bahwa korban memiliki kewaspadaan terhadap klaim yang terlalu cepat meminta uang. Respon Cholil & Tindakan Keamanan Setelah curiga, Cholil menghentikan komunikasi dan tidak memenuhi permintaan transfer dana apa pun. Dia juga menyebarkan peringatan melalui jejaring sosial agar orang lain tidak terjerat modus serupa. Selain itu, ia mendorong agar pihak kepolisian melakukan penyelidikan terhadap identitas pelaku. Ia menyatakan bahwa “modusan itu bekerja cepat dan agresif, jadi publik harus tetap waspada”. Pernyataan tersebut menunjukkan tingkat tekanan psikologis modus seperti ini, terutama ketika pelaku sudah menggunakan nama institusi publik. Implikasi & Langkah Pencegahan Bagi Publik Kasus ini menggarisbawahi bahwa penipuan berkedok lembaga pemerintahan masih marak dan canggih. Banyak korban terjebak karena pelaku menggunakan “embed” nama pejabat dan jargon resmi. Publik harus menjaga kewaspadaan, memverifikasi informasi melalui sumber resmi, dan tidak tergesa memberi uang. Beberapa langkah pencegahan dapat dilakukan: Cek langsung ke kantor pemerintahan terkait untuk konfirmasi. Minta surat resmi, nomor referensi, dan dokumen legal. Hindari transfer dana mendesak tanpa bukti fisik. Lapor ke aparat keamanan bila merasa menjadi target. Kasus Cholil Hasyim memperlihatkan bahwa siapa pun bisa jadi target penipuan dengan rekayasa identitas lembaga publik. Masyarakat mesti meningkatkan literasi keamanan digital dan finansial agar tidak mudah terperdaya. Business cara mengenali penipuan pejabatCholil Hasyim hampir tertipukeamanan digital masyarakatmodus penipuan pejabat daerahpenipuan administrasi fiktifpenipuan Bupati Jombangpenipuan mengatasnamakan pejabatpenipuan program pemerintah palsuverifikasi informasi publikwaspada penipuan online