Kerugian Penipuan Digital Tembus Rp2,6 Triliun, Kolaborasi Siber Jadi Kunci Dobe Kurniawan, July 23, 2025 Ledakan Kasus Penipuan Digital Berita Penipuan , JAKARTA – Penipuan digital di Indonesia semakin mengkhawatirkan. Modusnya pun kian beragam, mulai dari Kolaborasi pencurian identitas, peretasan akun, hingga penggunaan deepfake dan pemalsuan dokumen. Data terbaru OJK dan Indonesia Anti Scam Center (IASC) mencatat kerugian akibat kejahatan digital mencapai lebih dari Rp2,6 triliun hingga Mei 2025. Privy: Keamanan Tidak Bisa Lagi Bekerja Sendiri Marshall Pribadi, CEO Privy, menegaskan bahwa menghadapi ancaman digital membutuhkan kerja sama lintas sektor. “Pelaku bekerja secara terorganisasi. Kita tidak bisa lagi membangun benteng keamanan sendirian. Solusinya adalah kolaborasi dan interoperabilitas,” ungkapnya, Minggu (20/7/2025). Solusi: Identitas Digital dan Tanda Tangan Elektronik Untuk memperkuat Kolaborasi proteksi, banyak lembaga keuangan mulai menerapkan identitas digital dan tanda tangan elektronik tersertifikasi. Teknologi ini mempermudah verifikasi identitas sekaligus mencegah pemalsuan dokumen yang sering dimanfaatkan pelaku kejahatan siber. Saling Berbagi Data Ancaman Marshall juga menyoroti pentingnya pertukaran sinyal risiko secara real-time antar institusi. “Jika ada perangkat atau aktivitas mencurigakan, sinyal peringatan itu harus dapat diakses lembaga lain agar ancaman Penipuan bisa dideteksi lebih cepat,” tegasnya. News kejahatan dunia mayakerugian siber Indonesiakolaborasi keamanan siberpenipuan digitalperlindungan data online