Kerugian Akibat Penipuan Berbasis OTP Capai Rp 2,5 Triliun, Manfaatkan Teknologi AI Cahaya Cinta, November 21, 2025 Kerugian Akibat Penipuan OTP Tembus Rp2,5 Triliun, Teknologi AI Buat Modus Kejahatan Makin Canggih OJK Ungkap Kerugian Besar dari Penipuan Berbasis OTP Liputan6.com, Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan bahwa sepanjang 2024, penipuan berbasis sosial dan OTP menyebabkan kerugian lebih dari Rp2,5 triliun. Angka ini menunjukkan bahwa pelaku kejahatan digital semakin agresif memanfaatkan celah keamanan. Di saat bersamaan, VIDA Fraud Intelligence Report 2025 mencatat bahwa 97 persen organisasi di Indonesia sudah menjadi target social engineering. Data ini menggambarkan bahwa serangan yang memanfaatkan manipulasi psikologis terus berkembang pesat. Serangan Berbasis AI Muncul sebagai Ancaman Baru Seiring teknologi meningkat, para pelaku mulai memanfaatkan kecerdasan buatan untuk menciptakan bentuk kejahatan baru yang dikenal sebagai generative fraud. Pelaku menggunakan AI untuk membuat identitas palsu, dokumen tiruan, hingga suara dan video yang tampak otentik. Kasus deepfake di Asia Pasifik bahkan melonjak hingga 1.550 persen dalam dua tahun terakhir, dari 2022 hingga 2023. Transisi ini menandai perubahan besar dalam modus kejahatan digital, karena pelaku kini bisa menyamar sebagai pejabat, tenaga medis, atau figur otoritatif lainnya untuk mendapatkan akses ke sistem sensitif termasuk kesehatan. VIDA Serukan Penguatan Identitas Digital Tervalidasi Founder dan Group CEO VIDA, Niki Luhur, menegaskan bahwa perkembangan kejahatan berbasis AI menuntut pendekatan baru dalam menjaga kepercayaan digital. Ia menekankan bahwa AI mampu menciptakan realitas palsu yang kian sulit dibedakan, sehingga validasi identitas digital harus menjadi fondasi utama ekosistem digital. Menurut Niki, VIDA berupaya membangun kepercayaan digital melalui konsep trust by design. Dengan pendekatan ini, setiap identitas, transaksi, dan interaksi digital memiliki verifikasi ketat agar tidak mudah dipalsukan oleh teknologi canggih. Dunia Medis Juga Rentan, VIDA Dorong Pengamanan Lintas Industri Chief Operating Officer VIDA, Victor Indajang, menjelaskan bahwa sektor kesehatan tidak luput dari ancaman social engineering dan pemalsuan berbasis AI. Karena itu, VIDA hadir sebagai digital trust enabler yang memastikan hanya individu berwenang yang dapat mengakses data medis secara akurat. Victor menambahkan bahwa digital signature yang VIDA kelola bukan sekadar alat kepatuhan, tetapi infrastruktur kepercayaan yang terhubung ke berbagai sektor. Identitas, otorisasi, hingga audit trail dikelola secara terpadu sehingga setiap proses digital—mulai dari pendaftaran pasien hingga pengajuan klaim asuransi—berjalan aman dan transparan. Pertukaran Data Semakin Rentan, Sistem Keamanan Perlu Bertransformasi Meningkatnya volume pertukaran data membuat serangan social engineering semakin mudah terjadi. Penipuan OTP menjadi bukti bahwa mekanisme lama yang dibuat puluhan tahun lalu tidak lagi memadai di era serangan AI. Dengan bertambahnya risiko dan berkembangnya metode serangan, berbagai industri kini berlomba memperkuat sistem keamanan digital. Perusahaan mulai mengalihkan fokus ke identitas digital tervalidasi, enkripsi menyeluruh, serta teknologi kecerdasan buatan yang mampu mendeteksi ancaman secara real time. Meta Description Kerugian akibat penipuan berbasis OTP di Indonesia mencapai Rp2,5 triliun. Serangan berbasis AI seperti deepfake dan generative fraud makin meningkat. Simak penjelasan OJK dan VIDA. Kata Kunci Frasa Utama penipuan OTP berbasis AI Slug URL (YOAST SEO Friendly) penipuan-otp-berbasis-ai-rugikan-triliunan Business