Maraknya Iklan Penipuan Bikin Induk Facebook Untung Besar Cahaya Cinta, November 15, 2025 Meta Raup Untung Besar dari Maraknya Iklan Penipuan Meta kembali menghadapi sorotan publik setelah dokumen internal yang bocor mengungkap bahwa perusahaan induk Facebook, Instagram, dan WhatsApp tersebut memperoleh keuntungan besar dari iklan bermasalah. Laporan ini pertama kali terungkap melalui Reuters dan langsung memicu kritik tajam dari pakar keamanan digital. Laporan Bocor Ungkap Pendapatan Meta dari Iklan Scam Dokumen internal Meta menunjukkan bahwa sekitar 10 persen pendapatan perusahaan pada 2024—setara 16 miliar dollar AS atau Rp267 triliun—berasal dari iklan penipuan dan promosi barang terlarang. Angka tersebut sangat signifikan karena total pendapatan Meta pada tahun yang sama mencapai lebih dari 164,5 miliar dollar AS. Temuan ini mengungkap adanya ketergantungan besar terhadap iklan berisiko tinggi, meskipun Meta berkali-kali menyatakan komitmen terhadap keamanan iklan. Meta Mematok Tarif Lebih Tinggi untuk Pengiklan Berisiko Tinggi Dokumen itu juga mengungkap bahwa Meta tahu sebagian pengiklan tersebut termasuk kategori mencurigakan. Alih-alih menghentikan mereka, Meta justru menaikkan tarif iklan bagi pengiklan yang dianggap berisiko tinggi. Perusahaan menyebut kebijakan ini sebagai bentuk pencegahan, tetapi nyatanya kebijakan tersebut justru membuat Meta tetap meraup keuntungan besar. Kebijakan ini menimbulkan pertanyaan serius tentang konsistensi Meta dalam menegakkan standar keamanan iklan. Algoritma Meta Justru Memperbanyak Paparan Iklan Scam Permasalahan semakin kompleks karena sistem personalisasi Meta bekerja secara otomatis. Ketika pengguna pernah berinteraksi dengan iklan scam, algoritma Meta cenderung menampilkan iklan serupa dengan intensitas yang lebih tinggi. Dalam dokumen Desember 2024, Meta memperkirakan bahwa setiap hari terdapat sekitar 15 miliar tayangan iklan berisiko tinggi yang mengindikasikan penipuan. Selama tiga tahun terakhir, perusahaan pun belum berhasil menekan jumlah iklan palsu terkait investasi, e-commerce fiktif, kasino ilegal, hingga penjualan obat terlarang. Pakar Keamanan Digital Kritik Kebijakan Meta Laporan ini memicu reaksi keras dari para ahli. Mantan penyelidik keamanan Meta, Sandeep Abraham, menilai perusahaan teknologi seharusnya tidak mendapatkan keuntungan dari aktivitas penipuan. Ia membandingkan situasi ini dengan industri perbankan yang diawasi ketat agar tidak memperoleh keuntungan dari aktivitas ilegal. Menurutnya, lemahnya pengawasan Meta menunjukkan masalah serius dalam industri periklanan digital. Meta Membantah Tuduhan Cari Untung dari Iklan Penipuan Juru bicara Meta, Andy Stone, langsung membantah tuduhan tersebut. Ia menyebut angka 10 persen dalam dokumen bocor itu hanyalah perkiraan kasar dan tidak mencerminkan kondisi sebenarnya. Stone menegaskan bahwa banyak iklan yang termasuk dalam perhitungan tersebut sebenarnya legal. Ia menambahkan bahwa analisis internal itu bertujuan mengukur efektivitas investasi keamanan iklan, bukan untuk menunjukkan ketergantungan terhadap iklan penipuan. Meta Klaim Sudah Kurangi Laporan Iklan Scam Selain membantah, Meta juga mengklaim sudah melakukan banyak perbaikan. Stone menyebut dalam 18 bulan terakhir laporan pengguna terkait iklan scam turun 58 persen secara global. Selama 2025, Meta juga menghapus lebih dari 134 juta iklan penipuan. Perusahaan bahkan menargetkan penurunan iklan scam hingga 50 persen di sejumlah wilayah pada tahun depan. Walau begitu, publik tetap mempertanyakan efektivitasnya mengingat volume iklan bermasalah yang masih sangat besar. Pengguna Diminta Waspada terhadap Iklan Online Maraknya iklan palsu di platform Meta membuat banyak pihak mendesak pengguna untuk tetap berhati-hati. Karena algoritma cenderung memperbanyak paparan iklan sesuai minat, pengguna disarankan untuk tidak mengklik iklan yang terlihat mencurigakan. Selain itu, regulator dianggap perlu memperketat pengawasan agar perusahaan teknologi tidak memperoleh keuntungan dari konten berisiko. Meta Description Laporan internal Meta mengungkap perusahaan memperoleh miliaran dolar dari iklan penipuan. Algoritma dianggap memperkuat paparan scam, sementara Meta membantah tudingan tersebut. Focus Keyphrase iklan penipuan Meta Slug URL meta-untung-dari-iklan-penipuan Business