Mediasi Dugaan Penipuan Lahan Kavling Memanas, Armuji Usir Kuasa Hukum ke Luar Cahaya Cinta, November 15, 2025 Mediasi Kasus Penipuan Lahan Kavling Memanas, Armuji Usir Kuasa Hukum dari Ruangan Mediasi dugaan penipuan lahan kavling yang melibatkan AA berlangsung panas di Rumah Aspirasi Surabaya. Wakil Wali Kota Surabaya, Armuji, memimpin jalannya mediasi, tetapi situasi berubah tegang setelah terjadi adu argumen dengan kuasa hukum AA. Konflik tersebut membuat Armuji akhirnya meminta salah satu pengacara untuk keluar dari ruangan. Mediasi Dimulai untuk Menuntut Pertanggungjawaban AA Mediasi ini kembali digelar karena AA diduga tidak menepati kesepakatan sebelumnya. Pada 30 Juni 2025, AA telah menandatangani perjanjian untuk mengembalikan uang para korban senilai Rp 875 juta dalam waktu empat bulan. Tanah kavling yang menjadi objek kasus berada di Wonoayu VIII, Jalan Medokan Ayu, Kecamatan Rungkut, Surabaya. Sebagai jaminan, AA juga menyetujui penyerahan surat tanah dan bangunannya. Namun, kesepakatan tersebut tidak berjalan sesuai rencana. Para korban mengaku tidak menerima satu rupiah pun dari janji pengembalian tersebut. Karena itu, Armuji menginisiasi mediasi lanjutan agar AA memberikan penjelasan langsung mengenai wanprestasi tersebut. Armuji Mendesak AA untuk Menjawab Secara Langsung Situasi mulai menegang ketika Armuji meminta AA menjelaskan alasan keterlambatannya memenuhi perjanjian. Ia menegaskan bahwa ingin mendengar jawaban langsung tanpa perantara kuasa hukum. “Sampean yang janji, sampean yang tanda tangan. Kok sampai sekarang belum ditepati? Mau bagaimana?” ujar Armuji sambil menatap AA. Namun AA tetap diam dan tidak menjawab. Ketika kuasa hukumnya, Dody, mencoba menjelaskan bahwa kliennya tidak memiliki kuasa untuk memberi keterangan, suasana semakin tidak kondusif. Ketegangan pun meningkat saat Armuji merasa AA sengaja menghindari tanggung jawab. Kehadiran Pengacara Baru Memicu Ledakan Emosi Pertemuan makin panas ketika pengacara AA lainnya, Ruri, masuk dan menyampaikan keberatan terhadap surat perjanjian pengembalian uang yang sebelumnya ditandatangani. Ia menyatakan bahwa kliennya tidak mampu memenuhi kewajiban tersebut. “Kalau orangnya tidak mampu menjalankan perjanjian itu, terus bagaimana?” ujar Ruri. Pernyataan tersebut memantik emosi Armuji. Ia mempertanyakan alasan kuasa hukum berbicara seolah-olah menggantikan tanggung jawab AA. Ketegangan itu mencapai puncak hingga Armuji meminta kuasa hukum keluar dari ruangan agar proses mediasi bisa berlanjut tanpa keributan. Mediasi Berlanjut Meski Situasi Tetap Tegang Walaupun suasana memanas, Armuji tetap berusaha menyelesaikan mediasi. Ia menegaskan bahwa tujuan utama pertemuan adalah memastikan para korban mendapatkan kepastian. Menurutnya, AA harus memberi jawaban yang jelas terkait pengembalian dana yang telah disepakatinya. Para korban berharap mediasi ini menghasilkan kejelasan mengenai hak mereka. Dengan mediasi lanjutan ini, Armuji berupaya memastikan bahwa proses penyelesaian berjalan secara terbuka dan tidak ada pihak yang mengulur waktu. Kasus Kavling Bermasalah Perlu Pengawasan Ketat Kasus ini menambah daftar panjang laporan penipuan tanah kavling di berbagai daerah. Banyak warga terjebak janji manis pengembang ilegal yang menawarkan lahan murah tanpa legalitas yang kuat. Karena itu, masyarakat perlu lebih berhati-hati saat membeli tanah kavling dan selalu memeriksa kelengkapan dokumennya. Pemerintah daerah juga diharapkan meningkatkan pengawasan terhadap proyek perumahan agar kejadian serupa tidak terus berulang. Armuji menegaskan komitmennya untuk membantu warga Surabaya menghadapi persoalan seperti ini. Meta Description Mediasi kasus penipuan lahan kavling di Surabaya memanas setelah Armuji mengusir kuasa hukum AA. Simak kronologi lengkap dan perkembangan mediasi terbaru. Focus Keyphrase mediasi penipuan lahan kavling Surabaya Slug URL mediasi-penipuan-lahan-kavling-surabaya Business