Cerita Turis Indonesia Kena Penipuan Hotel di Vietnam, Ternyata Ruko Kosong Cahaya Cinta, November 13, 2025 Cerita Turis Indonesia Kena Penipuan Hotel di Vietnam, Ternyata Ruko Kosong Penulis: Mufit Apriliani | Tanggal: 8 November 2025 Pengalaman Tak Menyenangkan Saat Liburan di Vietnam Setiap wisatawan tentu berharap bisa menginap di hotel yang nyaman, terjangkau, dan memiliki fasilitas memadai. Namun, harapan itu berubah menjadi pengalaman buruk bagi Shella Mulia, seorang turis asal Indonesia yang berlibur ke Vietnam pada Mei 2025 lalu. Setibanya di Vietnam, Shella langsung mencari penginapan melalui aplikasi perjalanan daring. Ia menemukan hotel bernama Nikko Tunger Hanoi yang menawarkan harga menarik dan tampak nyaman dari foto yang ditampilkan. Tanpa berpikir panjang, Shella memesan kamar dengan tarif sekitar Rp 730.000 per malam untuk tiga malam sekaligus. Sayangnya, kenyataan jauh dari harapan. Setelah dua jam mencari lokasi hotel tersebut, ia hanya menemukan sebuah ruko kosong bertuliskan “Bac Thien Hoa”, bukan bangunan hotel seperti yang ditampilkan di aplikasi. Kronologi Penipuan Hotel di Vietnam Shella mengaku memesan hotel secara mendadak saat baru tiba di bandara karena kelelahan dan ingin segera beristirahat. “Aku pesan hotel buru-buru karena sudah malam dan capek banget. Nggak sempat baca ulasan dulu,” katanya saat dihubungi. Sebelumnya, Shella sering melihat unggahan media sosial yang menunjukkan betapa menariknya hotel-hotel di Vietnam. Ia pun yakin bisa mendapatkan hotel murah dengan kualitas bagus. Namun, setelah sampai di lokasi, ia menyadari bahwa dirinya menjadi korban penipuan (scam). Hotel yang dipesan ternyata tidak pernah ada. Tampilan foto dan ulasan di aplikasi berbeda jauh dengan kondisi nyata di lapangan. “Aku pikir hotelnya bagus dan murah, ternyata malah kena scam,” ujar Shella. Upaya Mendapatkan Refund dan Mencari Hotel Baru Begitu menyadari dirinya tertipu, Shella segera menghubungi pihak aplikasi perjalanan untuk meminta pengembalian dana. Untungnya, permintaan refund diproses cepat, bahkan ia mendapat voucher tambahan sebagai kompensasi. Namun, mencari penginapan baru pada malam yang sama bukan hal mudah. Saat itu Vietnam sedang merayakan Hari Kemerdekaan, membuat hampir semua hotel penuh. “Semua hotel penuh. Aku baru dapat penginapan jam dua pagi, tapi malam itu sempat numpang tidur di tempat lain dulu,” ujarnya. Keesokan harinya, Shella kembali memesan hotel lewat aplikasi yang sama, kali ini dengan lebih hati-hati. Ia membaca ulasan, memeriksa foto, serta memastikan alamat dan nama hotel sesuai dengan informasi di Google Maps. Pelajaran dari Kasus Penipuan Hotel Kasus yang dialami Shella menjadi peringatan penting bagi wisatawan, terutama yang sering memesan penginapan secara online. Meski banyak aplikasi perjalanan menawarkan kemudahan dan promo menarik, wisatawan tetap perlu berhati-hati sebelum melakukan pembayaran. Beberapa langkah pencegahan yang bisa dilakukan antara lain: Membaca ulasan dan penilaian dari tamu sebelumnya. Mengecek foto dan lokasi hotel melalui Google Street View. Menghindari pemesanan mendadak tanpa verifikasi. Memastikan hotel memiliki situs resmi atau akun media sosial aktif. Dengan kehati-hatian ekstra, wisatawan dapat terhindar dari risiko penipuan yang bisa merusak pengalaman liburan. Meta SEO (Yoast) Judul SEO: Cerita Turis Indonesia Tertipu Hotel di Vietnam, Ternyata Ruko Kosong Meta Description: Turis asal Indonesia, Shella Mulia, mengalami penipuan saat memesan hotel di Vietnam. Hotel yang seharusnya megah ternyata hanya ruko kosong. Simak kronologinya dan pelajaran penting agar tidak tertipu saat berlibur. Kata Kunci Utama (Focus Keyphrase): penipuan hotel di Vietnam Slug URL (SEO Friendly): cerita-turis-indonesia-tertipu-hotel-di-vietnam Panjang Meta Description: 157 karakter (ideal untuk Yoast SEO) Business